Wednesday, April 23, 2008

 

Eulogia untuk pak Dudi Djumadi

Circa 1999, rekan Hendrawan menghampiri saya. Dia sedang mengumpulkan opini mahasiswa tentang susunan dekanat yang baru untuk KarungGoni. Saya mengomentari dengan khusus Pembantu Dekan III baru, Dudi Djumadi, yang menggantikan Hadi Suprapto Arifin. Mungkin karena berada di bawah bayangan PD III sebelumnya yang relatif lebih dekat dengan mahasiswa, komentar saya kurang lebih, "Arogan."

Komunikasi pertama saya dengan PD III yang baru adalah ketika mengurus PPMB 1999. Pertemuan ini menguatkan kesan arogan itu. Saya ingat, bertiga bersama Zaidan dan Hani kami bertemu PD yang baru itu. Pertemuan yang kami harapkan disimpulkan dengan pemahaman baik dari pihak dekanat dan mahasiswa, berujung antiklimaks, malah terkesan tidak ditanggapi serius oleh beliau. Ketua BEM Dede Ariwibowo cuma tersenyum-senyum simpul dan memberi nasihat bijak, "Kalau sudah kenal dengan orangnya, pasti kesan itu berubah..."

Dan, seperti yang sering diceritakan dalam kisah-kisah Karl May (dan juga Pramoedya Ananta Toer), prasangka adalah salah satu kejahatan terbesar manusia. Pepatah lama mengatakan, tak kenal maka tak sayang.

Komunikasi, atau pendekatan, yang dilakukan kemudian jauh dari kesan formal. Pembahasan rencana PPMB dengan beliau malah lebih sering diselingi obrolan-obrolan ringan, celetukan-celetukan nakal, dengan bahasa Sunda yang akrab. Semuanya mengubah kesan awal tersebut dan malah memberikan kesan egaliter terhadap figur beliau.

Setelah PPMB, komunikasi dengan beliau terjalin karena urusan-urusan BEM. Banyak proposal yang kami buat membutuhkan tanda tangannya. Dan, itu membuat saya hingga sekarang masih mengingat NIP-nya: 131 639 097. Magic number. Ada unsur "97" dalam NIP-nya, mungkin ini yang membuat angkatan ini terasa berjodoh dengannya.

Lama tak bersua dan mendengar kabarnya. Tadi malam saya terhenyak untuk beberapa jenak. Sebuah pesan pendek mengabarkan berita duka. Sempat ada rasa tidak percaya, tapi nyata. Saya melamun dan mengilas balik. Semua kenangan itu baru terasa terjadi kemarin.

Dan, sekarang beliau sudah beristirahat dengan tenang di pangkuan-Nya. Selamat jalan, pak. Anda selalu kami kenang, selamanya...

------------------
Agung Harsya W.
K1B 97194

Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]