Friday, April 26, 2024

 

SHIN TAEYONG, KEMENANGAN KECIL SEPAKBOLA INDONESIA

Pencapaian demi pencapaian diukir Shin Taeyong. Terkini, STY berhasil membawa Indonesia melangkah ke babak semi-final Piala Asia U-23 berkat kemenangan adu penalti dramatis atas negara asalnya, Korea Selatan. Sejarah tercipta di Doha, Qatar, Kamis 25 April malam, dan selangkah lagi Indonesia memastikan diri tampil di Olimpiade Paris 2024.

Sontak ramai perbincangan di ranah digital, seperti siniar jiran Bola Is Life yang tak sungkan melempar pujian. STY dinilai berhasil mengentaskan sindrom inferiority complex yang kerap menghinggapi pemain Indonesia dari masa ke masa. Meski memiliki bakat tinggi dan keterampilan teknik yang baik, mental para pemain Indonesia seperti gampang ciut manakala menghadapi tim raksasa. Itu tak lagi terjadi kiwari.

Mukjizat apa yang sedang diperagakan STY? Sejak dipercaya menangani timnas Indonesia awal 2020 silam, STY membangun ulang kekuatan tim dengan memangkas satu generasi pemain. STY hanya ingin menggunakan pemain yang benar-benar cocok dengan skema yang ingin diterapkan. Tugasnya tak hanya tim senior, tapi juga merangkap beberapa timnas kelompok umur.

Penampilan perdana STY di level senior terjadi pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022, hampir 18 bulan setelah penunjukan. Skuad diisi sebagian besar pemain nihil pengalaman di pentas senior dan Indonesia menelan kekalahan telak 4-0 dari Vietnam — meski sanggup memaksakan hasil imbang 2-2 melawan Thailand.

Namun, dari keraguan pelan-pelan muncul kepercayaan. Di luar dugaan, STY membawa Indonesia melangkah ke final Piala AFF 2020, yang dipentaskan akhir 2021 hingga awal 2022 akibat dampak Covid-19. Enam bulan berselang, Indonesia dibawanya menembus putaran final Piala Asia untuk kali pertama sejak menjadi tuan rumah bersama edisi 2007.

Mukjizat STY adalah tim Indonesia saat ini. The working miracles. Indonesia melangkah ke babak 16 besar Piala Asia 2023. Pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026, usai memperoleh satu poin dari dua laga pembuka, Indonesia dua kali beruntun memukul Vietnam. Sekarang, mukjizat terbaru ada di Doha.

Mukjizat ini tidak datang dari langit begitu saja. Ada dukungan besar dari PSSI dalam memberikan STY pemain yang dimau, termasuk dari program naturalisasi dan garis keturunan. Materi ini melengkapi inti pemain yang sudah disiapkan STY di kelompok usia.

Bagaimana STY mengentaskan sindrom inferiority complex yang diidap para pemain Indonesia? Dengan cara menanamkan sistem baru. Para pemain diperkenalkan dan dipaksa menganut sistem tersebut. Awalnya tidak mudah, tapi saat menunjukkan hasil, muncul kepercayaan pemain kepada sistem tersebut. Dengan sejumlah hasil positif, sebagai sang pembentuk sistem, STY menjelma. The man becomes a myth.

Keberhasilan ini tetap saja menyisakan catatan kaki. Timnas hanya lah mikrokosmos. Bayangkan jika kepercayaan terhadap sistem terjadi dalam lingkup yang lebih luas. Ada perbaikan kualitas liga, perombakan tata kelola klub, pembenahan struktur akar rumput, dan lain-lain.

STY praktis takkan lagi mengandalkan 14-16 pemain untuk berbagai jenjang tim nasional. Players pool meluas. STY-STY baru pun bermunculan.

Kemenangan ini baru kemenangan kecil yang harapannya memicu kemenangan yang lebih besar.

Labels: , , ,


This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]