Wednesday, December 05, 2007

 

Lari ke Bandung

Dia selalu merasa Bandung dapat mengembalikan semangatnya setiap kali kepayahan menantang hidup di ibukota. Dia selalu ingin merasakan gerimis Bandung menjelang senja yang dianggapnya bisa mengembalikan semua memori indah waktu singgah kuliah beberapa tahun silam di kota kembang itu. Dia selalu percaya Bandung memiliki magis tertentu untuk membuat orang percaya.

Akhir minggu lalu, dia sengaja mengunjungi Bandung. Ternyata pikirannya benar-benar sedang galau. Semangkuk penuh kuah dituangnya ke dalam menu makan siangnya. Yamin pesanannya pun sekejap menjadi mie baso biasa. Dia sadar ternyata dia tidak menikmati pelariannya ke Bandung, pikirannya dipenuhi orang lain. Satu panggilan seluler pun mujarab mengosongkan pikirannya. Pelarian itu gagal. Di luar, gerimis turun dan tak terlalu lama menjadi lebat...

Comments:
elo sih... ke bandung ngga ngajak2 gua ;)
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]