Friday, November 02, 2007
Forrest dan Jenny
Kutipan paling diingat dalam Forrest Gump (1995) adalah nasihat ibu Forrest, "Hidup itu seperti sekotak cokelat...," kepada anak tunggalnya itu.
Tapi, ada pertanyaan mengusik dalam film, "Kenapa setiap kali bertemu, Forrest selalu berpisah dengan Jenny?"
Beberapa versi jawaban akan muncul. Saya akan bilang, "Supaya Forrest terus mencari..." Dan, toh, yang ditemukan Forrest selalu Jenny.
Pencarian dan pertemuan - sepasang keindahan dalam hidup yang sangat absurd ini.
Tapi, ada pertanyaan mengusik dalam film, "Kenapa setiap kali bertemu, Forrest selalu berpisah dengan Jenny?"
Beberapa versi jawaban akan muncul. Saya akan bilang, "Supaya Forrest terus mencari..." Dan, toh, yang ditemukan Forrest selalu Jenny.
Pencarian dan pertemuan - sepasang keindahan dalam hidup yang sangat absurd ini.
# posted by hawe @ 2:21 PM 
Comments:
<< Home
hmm ... jika ini Forrest dan Jenny adalah simbol, mustikah Forrest mencari Jenny. Bolehkah (ehm .. bisakah) dalam pencariannya, akhirnya Forrest bertemu Jhonny?
Saya pikir mereka tetap berhak merasakan pasangan keindahan "pencarian dan pertemuan."
-pembenci_kecap-
Saya pikir mereka tetap berhak merasakan pasangan keindahan "pencarian dan pertemuan."
-pembenci_kecap-
# posted by 
: Friday, November 02, 2007 2:56:00 PM
: Friday, November 02, 2007 2:56:00 PM
saya lebih percaya pada segitiga pencarian-pertemuan-perpisahan karena toh ketiganya nggak bisa dihindari.
lewat satu cara atau yg lainnya pasti unsur yang terakhir itu terjadi. makanya dua unsur yg lainnya pun gak bisa dilepaskan secara eksklusif (apa si?). malah justru jadi pengantar menuju proses berikutnya.
lieur?
sama
:)
lewat satu cara atau yg lainnya pasti unsur yang terakhir itu terjadi. makanya dua unsur yg lainnya pun gak bisa dilepaskan secara eksklusif (apa si?). malah justru jadi pengantar menuju proses berikutnya.
lieur?
sama
:)
# posted by : Friday, November 02, 2007 4:25:00 PM
: Friday, November 02, 2007 4:25:00 PM
indahnya ke absurdan itu, saya katakan "ehm" saja buat keabusrdan yang indah itu, absurd, itulah satu-satunya rasa yang membuat kita seperti bulan di kala listrik padam.
Post a Comment
# posted by : Friday, November 02, 2007 5:38:00 PM
: Friday, November 02, 2007 5:38:00 PM 
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home
Subscribe to Posts [Atom]