Thursday, July 19, 2007

 

The Exit Strategy

Sebelum memasuki ruangan, ketahuilah lebih dahulu jalan keluarnya. Secara naluriah, laki-laki akan memprogram otaknya untuk merekam denah ruangan yang ditempati dan memproyeksikan jalur keluar kalau terjadi situasi darurat. Tidak mengherankan apabila laki-laki akan memilih posisi tidur yang lebih dekat ke pintu dan akan lebih cepat terbangun bila mendengar suara mencurigakan. Semuanya sisa kemampuan otak primitif manusia sejak masih hidup di gua. Ini semua menurut pasutri Allan dan Barbara Pease.

Nah, apa yang akan kamu lakukan dalam situasi darurat? Tidak semua hal terjadi sesuai yang diharapkan. Beraksi, bukan bereaksi. Barangkali itulah yang menjadi kunci John McClane, protagonis kuatrologi Die Hard, selalu mampu mencari jalan keluar untuk setiap masalah yang dihadapinya. Kamu harus selalu mencari jalan keluar untuk masalahmu. Mau tidak mau, masalah tersebut sama primitifnya dengan manusia gua. Siapa memakan siapa. Siapa kuat, dia bertahan. Survival of the fittest. (Darwinisme sosial...?)

Seorang teman memberikan ilustrasi menarik. Dalam sebuah psiko-tes yang diikutinya untuk melamar pekerjaan, dia diajukan sebuah pertanyaan, "Kamu berada dalam bioskop. Mendadak gedungnya kebakaran, apa yang akan kamu lakukan?" Menurutnya, jawaban yang benar adalah, "Tetap bersikap tenang dan mencari jalan keluar gedung." Alih-alih demikian, dia menjawab, "Tergantung filmnya, bagus atau tidak..."

Bagaimana dengan saya sendiri, apa strategi jalan keluar yang saya pilih? Hmmm...

Comments:
kalo saya... tergatung bersama SIAPA saya menonton pilem tersebut...

hihiihii....

*lama gak mampir....*
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]