Tuesday, June 26, 2007

 

Subuh Membawaku Kembali

Subuh membawaku kembali pada kenangan lama - mimpi.

Pernah ada seorang gadis yang memiliki harapan naif, ingin menjadikan dunianya persis seperti gambarannya sendiri. Dia mati. Peluru Sang Kapten menyadarkannya bahwa tidak ada yang lebih nyata selain mimpi yang mati. Semuanya terlambat. Darah mengucur deras dan denyut jantungnya melemah. Penduduk memandangnya penuh iba, seorang anak menjadi korban kekejaman tentara fasis. "Tidak ada kisah dongeng di kehidupan nyata, Ophelia," sesal pengasuhnya.

Tidak perlu iba. Di matanya, dia kembali pada keinginannya: kerajaan ayahnya. Darahnya sudah membebaskan seisi negeri dari kutukan panjang. Ophelia kini hidup bahagia dan tenteram tanpa pernah diganggu segala macam kesedihan lagi. Dia bahkan bisa bilang, "Kisah dongeng itu nyata." Seperti halnya bocah gembala Santiago, Ophelia percaya pada mimpinya. Itu yang membuatnya tetap hidup.

Subuh membawaku kembali pada sebuah mimpi - aku ingin menjadi Ophelia.

Comments:
Teruskan bermimpi, pak!

Karena hanya dengan bermimpi hidup kita jadi punya arti. Bukan karena mimpi itu kemudian mewujud jadi nyata ataupun hancur mengabu. Bukan itu. Tapi perjalanan yang kita tempuh selama kita meraih mimpi itulah yang menetukan arti diri kita.

Selamat bermimpi...
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]