Sunday, October 29, 2006

 

Selamat Lebaran

Bunyi sebuah iklan komersil [yang sudah terdengar sangat awam]: "Lebaran kali ini paling berkesan bagiku..." Lebaran seharusnya meninggalkan kesan. Bagaimana tidak, Lebaran adalah imbalan bagi para juara setelah menempuh ujian panjang berpuasa sebulan penuh. Tapi, sayangnya sampai seminggu menjelang usai, saya belum menemukan makna Lebaran tahun ini secara individu.

Sudah saya bilang dalam posting terdahulu, puasa tahun ini membuat saya kewalahan. Itu karena satu dan lain hal di kantor. Sudahlah, sudah lewat. Sesungguhnya ini semua hanya tantangan bagi saya sendiri kalau segala sesuatunya belum pasti. Saya rasa dengan kondisi seperti saat ini, saya memilih untuk terus menikmati tantangan itu. Apapun yang terjadi... Apa yang membuat saya rugi?

Paling tidak saya belajar lagi pada bulan suci dan Lebaran tahun ini. Meski berantakan, toh, kalau dipikir-pikir Lebaran ini juga meninggalkan kesan: Pada hari kemenangan tahun ini, saya belajar menghadapi sebuah kekalahan. Kemenangan tidak cuma soal menang, tapi juga bagaimana bangun kembali setelah kalah. Rinus Michels menunggu sampai 14 tahun untuk mengukir sejarah manis bersama tim Oranje. Hebatnya, dia melakukannya persis di tempat dia dulu ditaklukkan [oleh nasib].

Nasib, takdir, kehidupan... adalah sebuah teka-teki. Kamu tidak bisa menjawabnya hari ini, tapi nanti...

Minal aidin walfa idzin. Semoga kemenangan tetap ada dalam hati kita. Maafkan lahir-batin. Sampai berjumpa puasa tahun depan.

Comments:
tulisan yang aneh. isi paragraf awalnya koq bertolak belakang sama paragraf-paragraf berikutnya. :) hehehe...
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]