Monday, July 17, 2006

 

Senin Pertama di Sekolah

Senin lagi. Tapi hari ini istimewa. Ini Senin pertama sekolah masuk kembali setelah libur panjang usai tahun pelajaran lama. Buat jutaan orang tua, ini hari Senin yang teramat sangat istimewa. Mereka harus melawan beratnya hati melepas anak pertama menuntut ilmu di kelas satu sekolah dasar. Buat sebagian, hari Senin ini hari yang penuh kelegaan. Dua minggu atau sampai sebulan sebelumnya, mereka harus bertarung penuh kewaspadaan untuk memastikan masa depan. Kelulusan sekolah bukanlah sebuah kepastian, malah menciptakan kekhawatiran. Hasil ujian nasionallah, ujian masuk sekolah negerilah, ujian perguruan tinggilah. Macam-macam. Maka hari ini adalah wisuda atas kegalauan itu.

Di rumah saya tadi malam dengan telaten Ibu menjahit celana milik adik bungsu yang hari ini mendapati hari pertamanya untuk tahun terakhir di sekolah dasar. Entah apa yang akan terjadi tahun depan. Entah apa pula yang ada dalam benak Ibu sembari tangannya sibuk menyisipkan jarum berbonceng benang di antara celah kain. Entah apa rasanya mengalami hari seperti ini untuk kesekian kalinya; berulang-ulang selama bertahun-tahun. Kali kedua puluh tiga mungkin?

Tidak banyak yang bisa saya ingat dari hari pertama masuk sekolah. Pun senin-senin pertama di kelas yang baru. Tidak ada sesuatu yang sama sekali baru. Kelasnya saja yang baru, wali kelas baru, teman-teman baru. Tapi kan semua sebenarnya sama saja? Ada beberapa teman kelas lama yang sama-sama masuk di kelas baru. Ada yang sudah kenal sebelumnya. Hanya perasaannya berganti kelas, makin dewasa. Senang rasanya tak dianggap anak kecil lagi. Waktu kelas tiga SMU, perasaan hati ada di ambang kebahagiaan dan kegelisahan. Bahagia karena inilah tahun terakhir masa-masa sekolah. Bahagia karena kelas tiga adalah angkatan yang menguasai sekolah. Tak ada senior yang perlu ditakuti. Gelisah karena tahun berikutnya adalah tahun pertama kuliah. Nah, ini paling mengerikan karena lebih tak pasti.

Hm, tahun-tahun sangat cepat berlalu ya?

Comments:
Iya, waktu memang sangat cepat berlalu ... saya sering berdoa supaya tidak 'tumbuh dewasa' menjadi sosok 'orang dewasa' yang saya benci ketika saya masih kecil dulu :) Saya kangen waktu-waktu yang sudah lewat, sekaligus bersemangat ingin mengetahui apa yang menunggu saya di tahun-tahun mendatang ...
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]