Thursday, June 01, 2006

 

Pengakuan

Kalau boleh jujur saya ini orang yang senang menyendiri. Kesepian adalah sebuah inspirasi. Tapi seringkali kekosongan membunuh saya pelan-pelan; membelenggu saya dari obyektivitas dan dinamika kehidupan luar-sadar saya. Herannya, saya membutuhkan pengakuan dari dunia luar (tanpa harus menjadi bagian dari “mereka”). Makanya ada perasaan senang yang aneh saat mendapati pagi kemarin ada yang membolak-balik halaman majalah tempat saya bekerja di atas bus kota. Mata dan tangannya tepat berhenti di halaman yang saya terjemahkan. Memang bukan murni buah pikiran saya, tapi saya ingin menghampiri orang itu sekadar bertanya apakah ia suka dengan isi majalah yang dibelinya.

Saya rasa orang-orang butuh pengakuan akan eksistensi diri. Dalam sebuah kesempatan, saya pernah berdiskusi dengan seorang teman tentang apa yang dicari manusia di muka bumi. Saya menjawab, menurut saya salah satunya adalah pengakuan tentang keberadaan seorang kita – seorang hawe – di lingkungannya, di dunia luar. “Apakah saya ini ada? Bagaimana orang memandang saya?” – adalah teka-teki bebuyutan yang mengusik pikiran saya. Makanya nikmat menjadi seorang jurnalis atau reporter atau wartawan atau penulis adalah “dikenal” banyak orang tanpa harus menunjukkan jati diri yang nyata.

Dan, egoisme ini sontak terpecah-pecah ketika kenyataan tidaklah sesuai dengan apa yang dibayangkan dan diharapkan. Obyektivitas, bagaimanapun, terletak satu tingkat di atas ego. Pada akhirnya, seorang penyendiri pun harus berbaur dengan lingkungannya dan menerima dunia-luar sebagai sebuah kenyataan, bukan bayangan, impian, atau cita-cita.

Saya kecewa, tapi tidak separah itu. Paling tidak saat ini saya tahu harus merangkul kenyataan, bukan mempercayai ego pribadi semata. Seperti yang pernah saya bilang, pada akhirnya logika harus diambil dalam kondisi tertentu. Bagi saya, sekarang ini sudah waktunya.

Saya belum mau berhenti bermimpi.

***

Malam-malam kemarin semua mimpi adalah tentangmu, Adinda. Sampai nanti aku akan lupa pernah bermimpi. Sampai nanti…

Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]