Wednesday, December 14, 2005

 

Intermezzo di Tengah Hujan

Hanya untuk mencegah halaman blog ini kosong melompong sehingga membuat segenap sidang pembaca setia blog saya merasa ditelantarkan, tulisan ini dibuat. Hanya ingin menumpahkan apa-apa yang sedang terjadi yang membuat gagasan untuk menulis seperti berhenti begitu saja.

Di tengah-tengah hujan.

Begitu kondisi yang saya rasakan sekarang. Saya di tengah perjalanan dan hujan menyiram dengan lebatnya. Apapun, langkah harus tetap diseret karena untuk berhenti menepi barang sebentar akan membuat saya tertinggal oleh kereta waktu. In the name of deadline! Itu maksud saya sesungguhnya. Belum selesai pekerjaan yang satu, sudah ada lagi yang menunggu. Sudah dirasa selesai pekerjaan yang dulu, ternyata belum kelar juga. Saya bukan lagi terjebak dalam rutinitas pekerjaan, tapi sudah terjebak dalam permainan kepentingan penugasan dan waktu. Bingung apa maksudnya? Tidak perlu bingung, mari cari solusinya saja. Akhirnya dengan sukses pula pada awal bulan ini saya mencoba mainan baru bernama 'time table'. Saya ingat saya tidak pernah sukses dengan mainan ini. Dulu zaman SD pernah mencoba menjadwal waktu saya sehari-hari. Hasilnya tidak perlu disebutkan lagi karena istilah kedisiplinan bak belenggu bagi saya. Untuk saat ini, saya ingin mencoba untuk mengatur waktu saya dan mengetahui apa saja kesibukan sehari-hari. Setiap pagi sampai hari ini, saya selalu memandang tabel tersebut. Saya pikir, lama-lama saya cenderung jadi table-freak. Semacam sindrom compulsive disorder. Tidak mengapa, asalkan pekerjaan beres kan?

Bukan cuma soal pekerjaan. Adapun masalah berikutnya sedang mengintip dari balik gunung es kepribadian saya. Saya tidak mungkin membeberkan gamblang persoalan apa sebenarnya. Tapi apa yang saya rasakan, seolah-olah saya sudah mengerti siapa saya dan apa yang saya mau saat ini dan saat nanti. Saya menyimpan harapan terhadap masa depan saya. Rupanya, saya masih belum dapat menyiapkan diri untuk kecewa dan terutama menghadapi kenyataan. Bingung lagi? Nantilah, akan saya rangkai sebuah tulisan lain soal ini. Mudah-mudahan sudah ada waktu luang.

Pokoknya dua hal ini adalah hujan lebat di tengah perjalanan panjang saya. Stasiun berikutnya ada di depan mata. Seperti yang saya bilang tadi, saya tidak mungkin berhenti menepi untuk sekadar berteduh. Biar saja basah kuyup.

Dan semua kelelahan ini niscaya membuat rencana 'melarikan diri' saya di akhir tahun menjadi imbalan yang pantas. Setidaknya begitu. Saya butuh liburan. Dari dulu juga saya sudah berpikir begitu. Liburan yang menjadi sebuah intermezzo di tengah hujan. Mudah-mudahan hari beranjak cerah di awal tahun depan.

Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]