Saturday, October 29, 2005

 

Jum'at Terakhir untuk Ramadhan

Jum'at yang genap keempat di bulan suci Ramadhan ini. Orang-orang di luar sana sudah sibuk sendiri-sendiri. Sudah beli baju baru? Pakai setelan apa untuk Idul Fitri nanti? Sudah ngepak barang buat mudik? Masak apa saja? ... Ada sejuta pertanyaan setiap detik mulai hari ini.

Kenapa orang memilih mudik? Memilih pulang? Ada apa di kampung halaman? Mengapa mereka rela berjam-jam mengantre lewat jalan yang tidak pernah dipikirkan untuk diperbaiki? Mengapa mereka masih tetap mau pulang dari tahun ke tahun?

Ada yang bilang Lebaran hanya sebuah tradisi. Tidak lebih. Adalah festival liburan tahunan yang menyuguhkan perputaran rupiah luar biasa. Di mana ada keramaian, di situ uang berserak.

Pertanyaan saya tetap satu, mengapa orang pulang ke tempat yang dianggapnya rumah? Apakah mereka takut kesepian?

Pengalaman saya Lebaran tahun kemarin kebetulan seperti itu. Menghabiskan Hari Raya sendiri saja di rumah. Sementara seluruh keluarga pulang ke Jambi. Memang sangat tidak mengenakkan. Apalagi membayangkan mereka di sana bisa bertemu kehangatan sanak famili. Tidak enak tapi tetap saja berkesan. Kok berkesan? Biar saja kalau terdengar sedikit aneh. Hahahaha.....

Lebaran adalah hari penuh kemenangan atas fitrah seorang anak manusia. Tetapi, sekali lagi, mengapa orang-orang harus pulang?

Pertanyaan ini masih mengganggu pikiran saya.

Comments:
menyitir iklan kompas edisi lebaran semua orang pasti pulang pak, yg mbedain cuma bekal dan waktunya aja. artinya keinginan untuk pulang itu dah qta bawa sejak qta "pergi/berangkat" ninggalin-mnrt seorang pilsup-dunia ideal. so otomatis qta jd slalu pgn pulang. bknnya keinginan utk berpartner dgn seorang lawan jenis jg slh 1 bntk dr kepulangan seseorang kepada kenyamanan buaian ayah-bundanya semasa kecil? (sok freud bgt yak?) hehehe...
 
Kesimpulannya, semua orang pulang kan? Masalahnya gw gak tau harus 'pulang' ke mana? hehehehe....
 
Dear agung...

kenapa harus pulang? itu kan pertanyaan lo. sekarang lo gue tanya balik, kenapa harus pergi? dimana2 orang yang pergi harus pulang. bener kata temen lo diatas. kadang2 lo itu suka mengeluarkan pertanyaan yang aneh, gak logis.

kenapa lo gak pulang? alasannya BBM naik, jalanan rusak. udah tau BBM naik, jalanan banyak yang rusak menuju kampung halaman lo, kenapa lo pergi dari kampung halaman lo?

gung lo gak usah bingung lo suatu waktu akan pulang dan pasti pulang kok, meski lo gak punya kampung. ada waktunya lo, gue, kita semua akan 'pulang' =)(salah gak gue)
 
Pulang kan gak mesti artinya harfiah, Rika alias Uwy. Pulang maksud gw itu kembali setelah pergi. Ceile... kayak judul lagu.

Tapi, gw tertarik ama pertanyaan elo. Kalo gw mempertanyakan 'ke mana gw pulang', elo justru jawab 'kenapa harus pergi?'. Sederhana tapi mantaaapppp... Diam-diam jagoan filsafat juga temen gw yg satu ini...

Hmmm.. ya.. ya... Jadi berpikir deh gw... Mungkin gw perlu tulis tulisan khusus untuk jawab ini.
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]