Thursday, March 22, 2007

 

Rencana

Sebuah racauan di malam hari. Ikuti saja...

Malam tadi, saya berada di tengah kepungan para kalangan terkemuka negeri ini. Tepatnya dari lingkungan hiburan. Ini sebuah acara premiere film Jakarta Undercover yang saya hadiri bersama teman-teman kantor di Djakarta Theatre. Jujur saja, ini premiere pertama bagi saya. Premiere film ini sendiri sudah beredar dari kota ke kota, seperti misalnya awal bulan kemarin di Makassar, dan Sabtu kemarin di Bandung. Tiga teater di bioskop khusus disediakan untuk memutar film yang diangkat dari buku berjudul sama. Penuh sesak. Setelah Jiffest, mungkin baru kali ini Djakarta Theatre menerima limpahan pengunjung sebanyak ini.

Selesai, saya pulang, dan sampai di rumah persis sebelum adegan Robert de Niro melamar Sharon Stone dalam film Casino yang diputar di sebuah stasiun televisi swasta. Sungguh menarik sebuah adegan dalam film karya sutradara yang baru saja menang Oscar, Martin Scorsese, ini. Kurang lebih dialog mereka mengalir seperti ini:
"Maukah kau menikah denganku?" ajak de Niro.
"Kau memilih gadis yang salah. Kau baru mengenalku tiga bulan ini," jawab Stone.
"Usiaku 43 tahun, dan aku tak ingin menunggu. Aku sudah cukup mengenalmu dan aku tahu aku sangat mencintaimu. Tak ada yang lain di hati. Aku bisa menjadi ayah yang baik, dan bisa menjadi ibu yang baik, dan kita bisa memiliki anak."
"Aku memang peduli padamu. Tapi aku tak mencintaimu. Maaf..."
"Baiklah, aku bisa menerimanya. Tapi cinta bisa tumbuh kapan saja. Kita bisa memulainya dari saling menghormati. Dan aku yakin suatu saat kau bisa mencintaiku."
"Bagaimana kalau tidak berjalan sesuai rencana?"
"Aku selalu berpikir aku sukses dan akan lebih maju lagi. Aku berpikir aku bisa menjagamu, membuatmu terjamin. Apalagi, khususnya kalau kita punya anak, aku yakin aku bisa menjaminmu. Maukah kau mengambil resiko?"

Ah... Kalau saja saya punya sebuah kasino...

Persis seminggu lalu saya menerima kabar yang lumayan mengejutkan dari seorang teman dekat. Tapi, ini kabar baik. Dia memberi tahu akan menikahi perempuan yang sudah lama menemaninya beberapa tahun belakangan. Luar biasa! Meski, akunya, tidak ada yang tahu kehidupan ke depannya akan seperti apa.

Mungkin saya, teman saya, atau semua orang ingin seperti de Niro, memiliki kasino sehingga bisa menjanjikan jaminan kepada perempuan yang ia cintai. Sayangnya, manusia tidak pernah tahu masa depan akan seperti apa. Itulah kenapa orang seperti Nostradamus dan Mama Lauren seperti selalu didengar pendapatnya. Dalam Casino, de Niro akhirnya mati tragis akibat terkena ledakan bom yang dipasang musuh di dalam mobilnya sendiri. Semua memang tidak berjalan sesuai rencana awal. Tapi, saya yakin Stone menerima cinta de Niro karena rencana tersebut, bukan karena ada jaminan.

Ramalan... Prediksi... Harapan... Aha!

Diam-diam pun, teman saya yang akan segera menikah awal bulan depan pasti menyimpan banyak rencana di dalam hatinya...

Selamat untuknya.

you could be my unintended choice
to live my life extended
you could be the one I'll always love

you could be the one who listens
to my deepest inquisitions
you could be the one I'll always love

i'll be there as soon as I can
but i'm busy mending broken
pieces of the life I had before

first there was the one who challenged
all my dreams and all my balance
she could never be as good as you

you could be my unintended choice
to live my life extended
you should be the one I'll always love

i'll be there as soon as I can
but I'm busy mending broken
pieces of the life I had before

i'll be there as soon as I can
but I'm busy mending broken
pieces of the life I had before
before you...

*[Unintended/Muse]

Thursday, March 15, 2007

 

Insomnia [part deux]

Oh Tuhan,
Aku terbangun berkat kenangan
Kembalikan sang mimpi!
Kuingin tidur lagi

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]