Saturday, March 12, 2005

 

Bukan Kebetulan

Ceritanya diawali pada awal Maret ini. Melalui sebuah pesan singkat, rekan Asep ngajakin kopi darat. Juga diajak rekan Dedy Jeel. Tanggalnya pun disepakati hari Jum'at, 11 Maret 2005. Kenapa hari Jum'at? Rupanya si Asep ini terjebak di antara rutinitas dan menagku sudah sangat suntuk kerja dan kerja lagi. Selain tentu saja memanfaatkan kesempatan libur 3 hari karena ada libur Hari Raya Nyepi. Dedy kasih saran ketemuan di Gramedia Matraman jam 10 pagi. Waktu dan tempat sudah fixed. Beberapa hari menjelang hari-H masing-masing pihak sudah konfirmasi. Semuanya ok.
Kalau cuma sampai di situ bukan jadi cerita namanya. H-1, Kamis 10 Maret, lokasinya di kantor, gw mendapati tugas untuk datang ke sebuah expo di Jakarta Convention Center. Acaranya jam 10.30. Karena paling yang dibutuhkan kantor paling cuma gambar-gambarnya aja, gw pikir satu dua frame sudah cukup dan langsung cabut ke meeting point. Gw bilang ok, gw datang ke expo itu. Nanti gw kasih tau aja Asep dan Dedy kalo gw datang nyusul habis shalat Jum'at.
Nah, ternyata jam 9an malam, Dedy duluan telpon. Setelah basa-basi sebentar yang cukup membangkitkan kecurigaan gw jangan-jangan ada apa-apa nih, Dedy rupanya kasih info persis seperti yang ada di benak gw. Singkatnya hari Jum'at ini dia berhalangan karena mendadak dapat jadwal latihan bola menjelang sebuah turnamen di Ragunan. Yak! Satu persatupun berbatalan.
Sekarang giliran Asep. Jam 11, pas doski baru saja pulang kantor, gw telpon deh. Info Dedy batal buat besok... bla bla bla... Tapi karena besok gw kadung bakal ke luar rumah, kenapa nggak jalan berdua saja? Toh lumayan daripada diam di rumah aja. Asep mengiyakan. Oke, Ded, kami jalan tanpa dirimu.
Jum'at, hari-H, gw bangun jam 9 pagi. Ada pesan singkat di ponsel. Dari Asep, isinya kurang lebih dia juga membatalkan janji karena mendadak diajakin sepupunya mudik ke Kuningan. Pesan dikirim jam 06.30. Ya sudah, kata gw, lain kali aja deh. Gw belum menyerah, siapa tau Budi temen SMA gw jadwalnya lagi kosong. Alhasil gw telponlah si Budi. Ternyata sedang batuk pilek, euy! Wah, wah... Tapi gw persuasi aja, ketemu di Arion aja yuk Bud? Kan deket rumah elo tuh.. Oke, kata si Budi. Asyik, akhirnya gw dapat agenda juga hari ini.
Jam 11.30, gw ke expo. Potret-potret bentar dan tiba waktunya shalat Jum'at. Di tengah khutbah, sekitar 12.10an, ada pesan masuk. Gw udah curiga aja. Penasaran, gw baca deh pesannya. Dari Budi, dan seperti yang sudah kita tebak, sukses dengan batuk pileknya Budi pun membatalkan janji pagi tadi... Gugur sudah agenda long week end gw.
Kalau jalan sendiri malas banget kan? Ya udah, gw balik aja deh. Mampir bentar di Metropolitan Mall, toh bus arah pulang gw lewat situ. Cuci-cuci mata buku baru di Gramedia kali ye... Dan auzubilah! Ibaratnya semua orang Bekasi ngumpul di tempat itu! Gramedianya udah kayak pasar ikan. Nggak kondusif gini, gak berapa lama akhirnya gw pun pulang...
Belum berakhir! Tenggorokan haus, maklum hari lagi panas-panasnya. Apalagi gw juga mau beli film buat liputan hari Minggu nanti. Mampir di Superindo Kalimalang ke ATM BNI ambil duit. Ngintip di tukang majalah, wah!, M2 yang baru udah terbit nih. Sekalian aja deh! Ternyata di dalam ATM, "Maaf untuk sementara waktu ATM tidak dapat mengeluarkan uang tunai". Oke, di dalam Superindonya masih ada ATM Mandiri. Gw masuk ke dalam. Dari jauh gw lihat ada kertas yang ditempeli serampangan di layar ATMnya, "Maaf ATM Rusak". Gondok, gw langsung pulang ke rumah. Straight to the home!
Yak! Inti dari cerita ini semua adalah kembali mengingat pada sebuah pemikiran jaman kuliah dahulu kala, bahwa 'tidak ada kebetulan di dunia'. Jadi kebetulan-kebetulan yang gw dapati ini maksudnya apa ya? Ada yang bisa bantu? Biar gw gak spend more extra budget kali...

Friday, March 04, 2005

 

Malam Sepi di Jakarta

Malam Sabtu yang sepi. Bus malam terakhir lalu sudah. Sebelas penumpangnya lelap dalam lelah. Sengau biola pengamen jalanan melengking bisu.

Lampu merkuri redup dan senyap. Musafir buta mematung di pinggir jalan. Seakan berdiri terasing sampai pagi. Kenyang dalam kebingungan oleh kegelapan.

Anak usia sekolah tidur lelap. Berbantal trotoar, berlangit bintang. Besok usah sekolah, makan tak pernah. Harap sedia tangan tengadah.

Jakarta tetap berlari. Tak terkejar...

 

Welcome!

Tidak pernah terlambat untuk memulai sesuatu. Hmm, pertama-tama cuma bisa ngeliatin punya orang-orang. Dalam hati berbisik, "waaahhh hebat ya orang-orang ini bisa disain sendiri yang namanya blog ini". Lama-lama mikir (kenapa juga lama-lama baru mikir?!), kayaknya ini kayak-kayak frenster deh. Ehhh.. taunya.. Begitulah cara si anak hilang menemukan jalan pulang ke rumahnya ('malu bertanya, sesat di jalan').

Sipp lah.. Happy enjoying and opening such a brand new world.

Carpe diem!

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]